Mengambil Keputusan Sebagai Pemimpin dalam Pembelajaran
Selama ini pembelajaran kita sebagian besar masih berada
pada zona nyaman. Nyaman karena sudah dilengkapi buku paket dan fasilitas yang
dibantu oleh pemerintah atau instansi terkait. Pendidik masih berkutat dengan
modul atau buku paket yang isinya mungkin bertolak belakang dengan keiinginan
dan potensi murid. Mainset pendidik masih seputar bagaimana menuntaskan
kurikulum. Bukan mengejar kualitas pembelajaran.
Impian yang sekian lama dinantikan akhirnya datang. Tentunya
teman-teman bertanya apa impian saya. Saya selalu gusar dengan pembelajaran
yang selama ini saya geluti. Masih kering dengan inovasi dan keberpihakan
kepada murid. Bak pepatah mengatakan “Pucuk dicinta ulam pun tiba. Program yang
dinanti-nanti akhirnya menghampiriku. Program apakah itu? Program Guru
Penggerak.
Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong
tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan
pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada
murid. Guru penggerak merupakan sosok yang menjadi teladan dan agen
transformasi ekosistem Pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Pendidikan Calon Guru Penggerak yang sudah saya jalani
memang menuntut kerja keras dan motivasi yang kuat. Saya sempat jatuh bangun
dibuatnya. Saya sempat sakit selama 1 bulan karena selain mengikuti Pendidikan
calon guru penggerak, juga melakukan
aktivas lainnya yang tak kalah hebohnya. Nah, inilah yang menimbulkan tantangan
tersendiri. Diperlukan tekad yang kuat karena materi yang dipelajari cukup
menyita waktu, menuntut konsentrasi, pemahaman terhadap materi, dan daya imajinasi tinggi agar tugas yang dibuat
terlihat bervariasi.
Materi yang kami pelajari pada program Calon Guru Penggerak
sangat memperkaya wawasan dan keterampilan untuk pengambilan keputusan dalam
mengemas pembelajaran di kelas. Mulai modul 1 s.d. 3 saling berhubungan erat
dan tidak saling bertentangan. Kalau ditarik
benang merahnya ternyata inilah yang dinamakan merdeka belajar. Merdeka belajar
merupakan hal utama yang harus diciptakan agar pembelajaran menjadi bermakna
bagi murid.
Sebagai seorang Calon Guru Penggerak, saya mempelajari modul
"Mengambil Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran". Saya akan
menerapan langkah-langkah pengambilan keputusan beserta langkah-langkah
pengambilan keputusan sebagai umpan
balik dari ilmu yang sudah saya pelajari pada
kegiatan ini. Saya berencana untuk membagikan ilmu yang diperoleh kepada
teman sejawat di sekolah dengan cara melakukan diskusi-diskusi ringan terlebih
dahulu, sharing, dan menggali permasalahan yang dihadapi.
Proses pengambilan keputusan membutuhkan ketenangan,
keberanian, dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi
dari keputusan yang kita ambil. Mengapa? Tidak ada keputusan yang sepenuhnya
bisa mengakomodir seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Untuk itu,
diperlukan kesamaan visi, budaya, dan nilai-nilai yang dianggap penting dalam
sebuah institusi. Dalam mengambil sebuah keputusan, sering kita mengalami
dilema, untuk memilih keputusan apa yang sebaiknya diambil. Secara garis besar,
dilema dalam pengambilan keputusan dibagi dua macam, yaitu dilema etika (benar
vs benar) dan bujukan moral (benar vs salah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar