Unordered List

SELAMAT DATANG DIBLOG KKG PAI KAB.MALANG''''SALAM BAHAGIA,DAMAI, SEJAHTERA LAHIR DAN BATHIN & SUKSES UNTUK SEMUA''''''SELAMAT BERKARYA MEMPERSIAPKAN GENERASI MASA DEPAN BANGSA YG UNGGUL DIMASANYA, BUKAN HANYA CERDAS OTAKNYA TETAPI CERDAS PULA HATI DAN PIKIRANNYA " Jika anda ingin mengetahui masa depan anda......., perhatikanlah apa yang sedang anda pikirkan & kerjakan sekarang. ......’Apapun yang anda kerjakan dengan sungguh-sungguh sekarang ini..........adalah pembentuk keberhasilan anda di masa depan, Maka bijaklah anda dalam memilih apa yang harus anda kerjakan sekarang.’’

Rabu, 20 Oktober 2021

Aksi Nyata Modul 3.3. Pengelolaan Program Yang Berdampak pada Murid

 


Bahrodin, M.Pd.I

SD Negeri 2 Sepanjang

CGP Angkatan 2 Kabupaten Malang

Fasilitator : Bapak Sugeng Prayogi

Pendamping : Dwi Nur cahyani

Gerakan Pagi Mengaji Mewujudkan Karakter Religius dan Mandiri

Fact (Fakta)

A. Latar Belakang Aksi Nyata

Gerakan literasi menjadi hal urgen untuk dilakukan di dunia pendidikan khususnya sekolah. Gerakan ini akan mendorong anak untuk masuk ke dunia yang penuh makna dan menjadikan dunia berada di genggaman tangannya.  Di era serba virtual ini kondisi anak-anak mengalami penurunan dalam karakter yang sering disebut degradasi moral. 

Di zaman sekarang  sangat jarang sekali anak bersapa pada guru ketika berpapasan di manapun khususnya tempat public. Mereka lebih cenderung berpaling dan mengalihkan pandangan. Seyogyanya guru sebagai panutan yang akan digugu dan ditiru menyapa duluan sebagai penanaman keteladan untuk membiasakan budaya positif.  Mereka tidak salah, mungkin karena penanaman dan pembiasaan karakter positif kurang terpatri dalam diri mereka.

Salah satu upaya untuk menanamkan dan membiasakan budaya positif khususnya religius yang sudah mencakup didalamnya sopan santun, hormat menghormati dan lain-lain. Serta menumbuhkan kemandirian pada diri anak adalah dengan melakukan Gerakan Pagi Mengaji

Gerakan yang bertujuan menumbuhkan Penguatan pendidikan karakter Religius Mandiri. Gerakan ini akan diimplementasikan di SD Negeri 2 Sepanjang. Sekolah yang memiliki potensi/kekuatan/asset/sumber daya yang akan mendukung terlaksananya Gerakan Pagi Mengaji

Berdasarkan hasil pemetaan asset yang dimiliki SD Negeri 2 Sepanjang , adalah sebagai berikut:

Modal  Manusia : Guru, Siswa, Kepala Sekolah, Orang Tua, guru ngaji

Modal Sosial : Komunitas Keagamaan

Modal Fisik : Sarana Prasarana, Ruangan, Mushala

Modal Lingkungan Alam : Lapangan, Suasana yang nyaman, udara Asri, Jauh dari Kebisingan

Modal Finansial : Dana BOS

Modal Politik : Pemerintah Desa

Modal Agama dan Budaya : Banyak lembaga keagamaan (Pondok Pesantren, Majlis Taklim), Tokoh agama, Budaya Peduli religius dan  mandiri.

B. Alasan Melakukan Aksi Nyata

Yang paling menarik adalah antar murid mampu mengkondisikan dan mendisplinkan murid lainnya selama kegiatan Pagi Mengaji dalam membaca/menghafal Al-Quran surat pendek pilihan dan memahami artinya. Murid berani untuk memimpin dalam proses pembacaan Al-Quran dan memandu teman yang lainya. Melihat ekspresi bahagia murid ketika berhasil menambah hapalannya.

Dengan menerapkan pendekatan Inkuiri Apresaiatif tahapan BAGJA kita akan menemukan data valid alasan mengapa Gerakan Pagi Mengaji Membaca Al-Quran atau Mengahafal Surat Pendek Pilihan di SD Negeri 2 Sepanjang.

Berikut  adalah Deskripsi Tahapan BAGJA Gerakan Pagi Mengaji Membaca Al-Quran atau Mengahafal Surat Pendek Pilihan di SD Negeri 2 Sepanjang:

1. Buat pertanyaan

Bagaimana cara meningkatkan kepemimpinan siswa di sekolah?

Jawaban

Melalui Gerakan Pagi Mengaji Membaca Al-Quran dan menghafal surat pendek pilihan

2. Ambil pelajaran

Gerakan Pagi Mengaji Membaca Al-Quran dan menghafal surat pendek pilihan sebagai upaya menumbuhkan Penguatan pendidikan karakter Religius, Mandiri, tolong menolong, dan kepemimpinan  pada Murid.

Kegiatan yang menyenangkan dan berpihak pada peserta didik di lingkungan sekolah.

Adanya peningkatan kompetensi murid dan guru

Murid dan guru terlibat aktif dalam Pagi Mengaji Membaca Al-Quran dan menghafal surat pendek pilihan sebagai upaya untuk mengembangkan program yang sudah berjalan.

Murid lebih terlatih untuk memimpin di depan

Murid memiliki hak sama untuk berperan dalam kegiatan karena dijadwalkan secara bergiliram

3. Gali mimpi

Program Pagi Mengaji Membaca Al-Quran dan menghafal surat pendek pilihan akan direalisasikan setiap hari senin sampai kamis setiap minggunya sebelum jam pelajaran dimulai

Kegiatan yang dilakukan murid dan berdampak pada murid

Setiap kelas/anak memiliki hak yang sama untuk memimpin membaca Al-Quran atau menghafal surat pendek pilihan secara bergantian.

Mendampingi murid melakukan kegiatan membaca Al-Quran atau menghafal surat pendek pilihan

Pendampingan Program membaca Al-Quran atau menghafal surat pendek pilihan dilakukan oleh guru secara bergiliran tidak hanya guru agama saja

Orang tua memantau perkembangan anak di rumah dari hasil kegiatan Pagi Mengaji membaca dan menghafal surat pendek pilihan, membantu mengarahkan serta memasukan anak-anak ke pondok pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an  dan majlis taklim sekitar rumahnya untuk meningkatkan pedalaman Al-Qur’an .

Mengadakan lomba membaca cepat, hapalan Al-Qur’an  di minggu keempat setiap bulan dan setiap tingkatan dengan batasan surat yang telah ditentukan sekolah, dan Memberikan penghargaan.

4. Jabarkan rencana

Program yang telah dibuat didiskusikan kepada kepala sekolah dan guru kelas yang berhubungan langsung dengan siswanya.

Jika mendapatkan rekomendasi kepala sekolah untuk dilaksanakan, selanjutnya Penyusunan Kepanitiaan Program dan Pembagian Tugas.

Mensosialisasikan kepala seluruh warga sekolah baik secara lisan disampaikan dalam rapat maupun secara tertulis dengan pemasangan pamplet/poster terkait program yang akan dilaksanakan

Mendokumentasikan kegiatan Pagi Mengaji dan Menghafal Al-Qur’an

Mengapresiasi murid yang telah lancar membaca Al-Qur’an atau yang telah lancar dalam menghafal surat pendek pilihan didepan teman-temannya dan guru serta kepala sekolah.

Monitoring dan evaluasi kegiatan

5. Atur Eksekusi (Menentukan tim inti program)

Penanggung Jawab kegiatan: Kepala sekolah

Pengarah : Dewan guru

Koordinator: Guru Pendidikan Agama Islam

Laporan dibuat oleh masing-masing wali kelas.

Koordinasi dilakukan setiap rapat rutin guru

Evaluasi dapat dilakukan melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan guru

Hasil Aksi Nyata

Gambaran Umum Program

Gerakan Pagi Mengaji membaca Al-Quran dan menghafal surat pendek pilihan sebagai bentuk literasi di awal pelajaran setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan  Kamis. Sebelum di mulai murid belajar memimpin untuk mengkondisikan seluruh temannya berada di lapangan atau didalam kelas masing-masing dan setiap murid membawa Al-Quran (Juz Amma) masing-masing. Murid yang telah dijadwalkan berada di depan didampingi oleh guru piket untuk memandu dan memimpin pembacaan Al-Quran untuk diikuti murid-murid lainnya. 

Deskripsi Pelaksanaan Program

Waktu Pelaksanaan

15 menit setiap hari sebelum PBM

Strategi Pelaksanaan Program

Murid melakukan kegiatan membaca Al-Quran atau menghafal surat pendek pilihan selama empat hari yaitu Senib, Selasa, Rabu dan Kamis, didampingi oleh guru. Murid belajar memimpin didepan untuk menumbuhkan keberanian dan kemandirian.

Faktor Pendukung dan Penghambat Program

Faktor-faktor pendukung pelaksanaan program adalah:

-Koordinasi antara guru dan orang tua yang baik.

-Banyaknya anak yang sudah lancer membaca Al-Qur’an

Faktor-faktor penghambat pelaksanaan program adalah:

-Beberapa murid tidak mau/malu melakukan kegiatan

-Beberapa murid yang belum bisa membaca Al-Quran

Hasil Pelaksanaan Program

Murid dan guru bertambah hapalan Al-Quran. Murid menjadi berani tampil

Feeling (Perasaan)

Murid makin bersemangat untuk memimpin dan memandu jalannya kegiatan membaca Al-Quran dan menambah jumlah hapalan sebagai bentuk eksistensi diri mereka dalam melakukan kebaikan. Semua guru termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas bacaan Al-Qurannya dan mau mendalami Ilmu tajwid sebelum melaksanakan tugasnya sebagai pendamping harian pelaksanaan kegiatan pagi mengaji. 

Kebahagian tersendiri bagi guru yang telah berhasil menambah kecakapan anak dalam membaca Al-Quran anak dan muncul kebahagian yang teramat jika murid yang tadinya tidak bisa membaca Al-Quran menjadi terampil dalam membaca Al-Quran dan mampu menghafal dengan lancar

Finding (Pembelajaran)

Masih ada beberapa murid yang tidak hadir tepat waktu untuk melaksanakan kegiatan. Bahkan ada beberapa murid yang tidak mau membaca Al-Quran. Ada beberapa murid yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Keadaan tersebut dapat menganggu keberlangsungan dan keberhasilan program pagi mengaji

Perlu anak keterlibatan orang tua untuk memantau dan menitipkan anak-anak kepada pondok pesantren, guru ngaji atau Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) untuk meningkatkan keterampilan anak-anaknya dalam membaca Al-Quran. Akan tetapi masih banyak orang tua yang tidak mengetahui kondisi anaknya. Mereka bersikap acuh tak acuh terhadap keterampilan anak dalam membaca Al-Qur’an. Banyak anak yang berasal dari keluarga broken home sehingga anak terlantar dan tak terurus.

 

 Future (Rencana Penerapan Ke Depan)

Jika anak sudah terbiasa memimpin di depan anak-anak lainnya akan menumbuhkan kepercayaan diri dan keyakinan diri pada anak. Mereka akan mampu menghadapi tantangan dan kondisi yang terjadi pada saat memimpin di depan. Memaksimalkan peran seluruh warga sekolah untuk mengsukseskan program pagi mengaji di awal jam pelajaran. 

Program pagi mengaji bukan termasuk acara gebrakan yang dilaksanakan hanya periode tertentu akan tetapi menjadi program yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan terus menerus untuk memunculnya hal positif yaitu religius, mandiri, tanggung jawab, aktif, disiplin dan kerja sama pada diri murid. Peningkatan keaktifan peserta didik dalam membaca Al-Quran dan peningkatan jumlah peserta didik dalam menghapal Al-Quran.

Refleksi dan Evaluasi

Refleksi Program

Diperlukannya komunikasi dengan orang tua murid terkait pentingnya anak terampil membaca Al-Quran dan menambah hapalannya.

Berkolaborasi dengan orangtua untuk memantau anak-anaknya dalam membiasakan membaca Al-Quran dan menambah hapalannya setiap hari di rumah.

Melakukan coaching kepada murid yang tidak mau membaca Al-Quran.

Adanya apresiasi kepada siswa yang membiasakan membaca Al-Quran dan menambah hapalannya tiap hari.

Evaluasi Program

Sekolah memberikan apresiasi dan penghargaan kepada murid yang hapalan paling banyak dan murid lancer dalam membaca Al-Quran untuk membangkitkan semangat murid-murid lainnya

Mengarahkan Orang tua untuk menitipkan anak-anak yang belum bisa membaca Al-Quran ke pondok pesantren, guru ngaji atau TPA.

Program ini mungkin bagi sebagian orang tidak memiliki makna yang mendalam akan tetapi bagi murid SD Negeri 2 Sepanjang akan memberikan pengalaman berharga dalam menumbuhkan karakter religius dan kemandirian pada diri anak. Murid yang memiliki pribadi-pribadi kuat memegang teguh ideology, keyakinan, budi pekerti dan kemandirian. Program yang akan berdampak pada murid. Program yang akan meningkatkan kompetensi sehingga siap berkompetisi baik lokal maupun global. Program yang meningkatkan keleluasaan baik spiritual, sosial, emosional, moral maupun intelektual bagi murid.

 

Semoga Bermanfaat



Tidak ada komentar: