Bahrodin, M.Pd.I
SD Negeri 2 Sepanjang
CGP Angkatan 2 Kabupaten Malang
Fasilitator : Bapak Sugeng Prayogi
Pendamping : Dwi Nur cahyani
Gerakan Pagi Mengaji Mewujudkan Karakter Religius dan
Mandiri
Fact (Fakta)
A. Latar Belakang
Aksi Nyata
Gerakan literasi menjadi hal urgen untuk dilakukan di dunia
pendidikan khususnya sekolah. Gerakan ini akan mendorong anak untuk masuk ke
dunia yang penuh makna dan menjadikan dunia berada di genggaman tangannya.
Di era serba virtual ini kondisi anak-anak mengalami penurunan dalam
karakter yang sering disebut degradasi moral.
Di zaman sekarang sangat jarang sekali anak bersapa
pada guru ketika berpapasan di manapun khususnya tempat public. Mereka lebih
cenderung berpaling dan mengalihkan pandangan. Seyogyanya guru sebagai panutan
yang akan digugu dan ditiru menyapa duluan sebagai penanaman keteladan untuk
membiasakan budaya positif. Mereka tidak salah, mungkin karena penanaman
dan pembiasaan karakter positif kurang terpatri dalam diri mereka.
Salah satu upaya untuk menanamkan dan membiasakan budaya
positif khususnya religius yang sudah mencakup didalamnya sopan santun, hormat
menghormati dan lain-lain. Serta menumbuhkan kemandirian pada diri anak adalah
dengan melakukan Gerakan Pagi Mengaji
Gerakan yang bertujuan menumbuhkan Penguatan pendidikan
karakter Religius Mandiri. Gerakan ini akan diimplementasikan di SD Negeri 2
Sepanjang. Sekolah yang memiliki potensi/kekuatan/asset/sumber daya yang akan
mendukung terlaksananya Gerakan Pagi Mengaji
Berdasarkan hasil pemetaan asset yang dimiliki SD Negeri 2
Sepanjang , adalah sebagai berikut:
Modal Manusia : Guru, Siswa, Kepala Sekolah, Orang Tua,
guru ngaji
Modal Sosial : Komunitas Keagamaan
Modal Fisik : Sarana Prasarana, Ruangan, Mushala
Modal Lingkungan Alam : Lapangan, Suasana yang nyaman, udara
Asri, Jauh dari Kebisingan
Modal Finansial : Dana BOS
Modal Politik : Pemerintah Desa
Modal Agama dan Budaya : Banyak lembaga keagamaan (Pondok
Pesantren, Majlis Taklim), Tokoh agama, Budaya Peduli religius dan
mandiri.
B. Alasan Melakukan
Aksi Nyata
Yang paling menarik adalah antar murid mampu mengkondisikan
dan mendisplinkan murid lainnya selama kegiatan Pagi Mengaji dalam
membaca/menghafal Al-Quran surat pendek pilihan dan memahami artinya. Murid
berani untuk memimpin dalam proses pembacaan Al-Quran dan memandu teman yang
lainya. Melihat ekspresi bahagia murid ketika berhasil menambah hapalannya.
Dengan menerapkan pendekatan Inkuiri Apresaiatif tahapan
BAGJA kita akan menemukan data valid alasan mengapa Gerakan Pagi Mengaji
Membaca Al-Quran atau Mengahafal Surat Pendek Pilihan di SD Negeri 2 Sepanjang.
Berikut adalah Deskripsi Tahapan BAGJA Gerakan Pagi
Mengaji Membaca Al-Quran atau Mengahafal Surat Pendek Pilihan di SD Negeri 2
Sepanjang:
1. Buat pertanyaan
Bagaimana cara meningkatkan kepemimpinan siswa di sekolah?
Jawaban
Melalui Gerakan Pagi Mengaji Membaca Al-Quran dan menghafal
surat pendek pilihan
2. Ambil pelajaran
Gerakan Pagi Mengaji Membaca Al-Quran dan menghafal surat
pendek pilihan sebagai upaya menumbuhkan Penguatan pendidikan karakter
Religius, Mandiri, tolong menolong, dan kepemimpinan pada Murid.
Kegiatan yang menyenangkan dan berpihak pada peserta didik
di lingkungan sekolah.
Adanya peningkatan kompetensi murid dan guru
Murid dan guru terlibat aktif dalam Pagi Mengaji Membaca
Al-Quran dan menghafal surat pendek pilihan sebagai upaya untuk mengembangkan
program yang sudah berjalan.
Murid lebih terlatih untuk memimpin di depan
Murid memiliki hak sama untuk berperan dalam kegiatan karena
dijadwalkan secara bergiliram
3. Gali mimpi
Program Pagi Mengaji Membaca Al-Quran dan menghafal surat
pendek pilihan akan direalisasikan setiap hari senin sampai kamis setiap
minggunya sebelum jam pelajaran dimulai
Kegiatan yang dilakukan murid dan berdampak pada murid
Setiap kelas/anak memiliki hak yang sama untuk memimpin
membaca Al-Quran atau menghafal surat pendek pilihan secara bergantian.
Mendampingi murid melakukan kegiatan membaca Al-Quran atau
menghafal surat pendek pilihan
Pendampingan Program membaca Al-Quran atau menghafal surat
pendek pilihan dilakukan oleh guru secara bergiliran tidak hanya guru agama
saja
Orang tua memantau perkembangan anak di rumah dari hasil
kegiatan Pagi Mengaji membaca dan menghafal surat pendek pilihan, membantu
mengarahkan serta memasukan anak-anak ke pondok pesantren, Taman Pendidikan
Al-Qur’an dan majlis taklim sekitar rumahnya
untuk meningkatkan pedalaman Al-Qur’an .
Mengadakan lomba membaca cepat, hapalan Al-Qur’an di minggu keempat setiap bulan dan setiap
tingkatan dengan batasan surat yang telah ditentukan sekolah, dan Memberikan
penghargaan.
4. Jabarkan rencana
Program yang telah dibuat didiskusikan kepada kepala sekolah
dan guru kelas yang berhubungan langsung dengan siswanya.
Jika mendapatkan rekomendasi kepala sekolah untuk
dilaksanakan, selanjutnya Penyusunan Kepanitiaan Program dan Pembagian Tugas.
Mensosialisasikan kepala seluruh warga sekolah baik secara
lisan disampaikan dalam rapat maupun secara tertulis dengan pemasangan pamplet/poster
terkait program yang akan dilaksanakan
Mendokumentasikan kegiatan Pagi Mengaji dan Menghafal Al-Qur’an
Mengapresiasi murid yang telah lancar membaca Al-Qur’an atau
yang telah lancar dalam menghafal surat pendek pilihan didepan teman-temannya
dan guru serta kepala sekolah.
Monitoring dan evaluasi kegiatan
5. Atur Eksekusi
(Menentukan tim inti program)
Penanggung Jawab kegiatan: Kepala sekolah
Pengarah : Dewan guru
Koordinator: Guru Pendidikan Agama Islam
Laporan dibuat oleh masing-masing wali kelas.
Koordinasi dilakukan setiap rapat rutin guru
Evaluasi dapat dilakukan melalui rapat koordinasi dengan
kepala sekolah dan guru
Hasil Aksi Nyata
Gambaran Umum Program
Gerakan Pagi Mengaji membaca Al-Quran dan menghafal surat
pendek pilihan sebagai bentuk literasi di awal pelajaran setiap hari Senin, Selasa,
Rabu dan Kamis. Sebelum di mulai murid
belajar memimpin untuk mengkondisikan seluruh temannya berada di lapangan atau
didalam kelas masing-masing dan setiap murid membawa Al-Quran (Juz Amma) masing-masing.
Murid yang telah dijadwalkan berada di depan didampingi oleh guru piket untuk
memandu dan memimpin pembacaan Al-Quran untuk diikuti murid-murid
lainnya.
Deskripsi Pelaksanaan Program
Waktu Pelaksanaan
15 menit setiap hari sebelum PBM
Strategi Pelaksanaan
Program
Murid melakukan kegiatan membaca Al-Quran atau menghafal
surat pendek pilihan selama empat hari yaitu Senib, Selasa, Rabu dan Kamis, didampingi
oleh guru. Murid belajar memimpin didepan untuk menumbuhkan keberanian dan
kemandirian.
Faktor Pendukung dan
Penghambat Program
Faktor-faktor pendukung pelaksanaan program adalah:
-Koordinasi antara guru dan orang tua yang baik.
-Banyaknya anak yang sudah lancer membaca Al-Qur’an
Faktor-faktor penghambat pelaksanaan program adalah:
-Beberapa murid tidak mau/malu melakukan kegiatan
-Beberapa murid yang belum bisa membaca Al-Quran
Hasil Pelaksanaan
Program
Murid dan guru bertambah hapalan Al-Quran. Murid menjadi
berani tampil
Feeling (Perasaan)
Murid makin bersemangat untuk memimpin dan memandu jalannya
kegiatan membaca Al-Quran dan menambah jumlah hapalan sebagai bentuk eksistensi
diri mereka dalam melakukan kebaikan. Semua guru termotivasi untuk terus
meningkatkan kualitas bacaan Al-Qurannya dan mau mendalami Ilmu tajwid sebelum
melaksanakan tugasnya sebagai pendamping harian pelaksanaan kegiatan pagi
mengaji.
Kebahagian tersendiri bagi guru yang telah berhasil menambah
kecakapan anak dalam membaca Al-Quran anak dan muncul kebahagian yang teramat jika
murid yang tadinya tidak bisa membaca Al-Quran menjadi terampil dalam membaca
Al-Quran dan mampu menghafal dengan lancar
Finding
(Pembelajaran)
Masih ada beberapa murid yang tidak hadir tepat waktu untuk
melaksanakan kegiatan. Bahkan ada beberapa murid yang tidak mau membaca
Al-Quran. Ada beberapa murid yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Keadaan
tersebut dapat menganggu keberlangsungan dan keberhasilan program pagi mengaji
Perlu anak keterlibatan orang tua untuk memantau dan
menitipkan anak-anak kepada pondok pesantren, guru ngaji atau Taman Pendidikan
Al-Qur’an (TPA) untuk meningkatkan keterampilan anak-anaknya dalam membaca
Al-Quran. Akan tetapi masih banyak orang tua yang tidak mengetahui kondisi
anaknya. Mereka bersikap acuh tak acuh terhadap keterampilan anak dalam membaca
Al-Qur’an. Banyak anak yang berasal dari keluarga broken home sehingga anak
terlantar dan tak terurus.
Future (Rencana Penerapan Ke Depan)
Jika anak sudah terbiasa memimpin di depan anak-anak lainnya
akan menumbuhkan kepercayaan diri dan keyakinan diri pada anak. Mereka akan
mampu menghadapi tantangan dan kondisi yang terjadi pada saat memimpin di
depan. Memaksimalkan peran seluruh warga sekolah untuk mengsukseskan program pagi
mengaji di awal jam pelajaran.
Program pagi mengaji bukan termasuk acara gebrakan yang
dilaksanakan hanya periode tertentu akan tetapi menjadi program yang akan
dilaksanakan secara berkelanjutan dan terus menerus untuk memunculnya hal
positif yaitu religius, mandiri, tanggung jawab, aktif, disiplin dan kerja sama
pada diri murid. Peningkatan keaktifan peserta didik dalam membaca Al-Quran dan
peningkatan jumlah peserta didik dalam menghapal Al-Quran.
Refleksi dan Evaluasi
Refleksi Program
Diperlukannya komunikasi dengan orang tua murid terkait
pentingnya anak terampil membaca Al-Quran dan menambah hapalannya.
Berkolaborasi dengan orangtua untuk memantau anak-anaknya
dalam membiasakan membaca Al-Quran dan menambah hapalannya setiap hari di
rumah.
Melakukan coaching kepada murid yang tidak mau membaca
Al-Quran.
Adanya apresiasi kepada siswa yang membiasakan membaca
Al-Quran dan menambah hapalannya tiap hari.
Evaluasi Program
Sekolah memberikan apresiasi dan penghargaan kepada murid
yang hapalan paling banyak dan murid lancer dalam membaca Al-Quran untuk membangkitkan
semangat murid-murid lainnya
Mengarahkan Orang tua untuk menitipkan anak-anak yang belum
bisa membaca Al-Quran ke pondok pesantren, guru ngaji atau TPA.
Program ini mungkin bagi sebagian orang tidak memiliki makna
yang mendalam akan tetapi bagi murid SD Negeri 2 Sepanjang akan memberikan
pengalaman berharga dalam menumbuhkan karakter religius dan kemandirian pada
diri anak. Murid yang memiliki pribadi-pribadi kuat memegang teguh ideology,
keyakinan, budi pekerti dan kemandirian. Program yang akan berdampak pada
murid. Program yang akan meningkatkan kompetensi sehingga siap berkompetisi
baik lokal maupun global. Program yang meningkatkan keleluasaan baik spiritual,
sosial, emosional, moral maupun intelektual bagi murid.
Semoga Bermanfaat