Dr.H.Mahsusi, MM
Empat puluh peserta Diklat Jarak jauh Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bagi guru Pendidikan Agama Islam jenjang Sekolah Dasar (PPJ_RPP_PAISD) angkatan 1 Tahun 2020, hari kedua melalui zoom meating diinstansi masing-masing, Selasa, 14/7/2020
Dr.H.Mahsusi,MM. Kepala Badan Litbang dan diklat Kemenag RI menyampaikan Kunci Utama kesuksesan GPAI Bermutu yaitu dengan memenuhi standart dan harapan, sebab investasi itu bukan jadi beban, yang bermutu itu investasi dan yang tidak bermutu itu jadi beban "Wujuduhu ka adamihi" tegasnya
Pada kesempatan ini juga diklarifikasi, agar tidak terjadi mis-persepsi seperti baru-baru ini lagi hangat, yaitu Materi Pelajaran PAI (Qur'an Hadits, Akidah Akhlah, Fikih dan Sejarah Islam) dan Bahasa Arab, Kurikulum 2013 diatur dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) No.165/2014, namun karena adanya beberapa penyempurnaan maka materi PAI dan Bahasa Arab diperbaharui dangan KMA No.183/2019
"Jadi materi pelajaran PAI dan Bahasa Arab tetap ada di Madrasah. Perubahan KMA 165 ke KMA 183 juga memberikan keleluasaan bagi madrasah untuk berinovasi dan menambah mata pelajaran mulok misalnya; Tahfidz, Telaah Kitab Kuning, Hadrah, Robotik, Riset dan lain-lain. Bahkan penambahan bisa hingga sampai 3 mapel/mulok dengan penambahan 6 jam pelajaran, dengan demikian tidak benar jika ada dugaan bahwa Pelajaran Agama dan Bahasa Arab dihapus, tegasnya.
Tantangan Intoleran, diradikal yang tak bisa dihindari namun harus dihadapi dengan peningkatan mutu yang fokus pada penguatan iman dan taqwa, serta meningkatkan kedamaian dan kerukunan umat terutama pembangunan bidang keagamaan dengan sasaran guru agama, dosen dll.
Diakhir seasion disampaikan agar guru agama islam berkualitas: hendaknya disiplin disegala hal, bekerja profesional serius dan baik, berorientasi pada mutu dengan penguasaan teknologi digital, Long Life Education hingga hasil akhirnya bisa meraih prestasi atau hasil positif yang bermanfaat buat diri dan orang lain" (Bahrodin, M.Pd.I)
"Jadi materi pelajaran PAI dan Bahasa Arab tetap ada di Madrasah. Perubahan KMA 165 ke KMA 183 juga memberikan keleluasaan bagi madrasah untuk berinovasi dan menambah mata pelajaran mulok misalnya; Tahfidz, Telaah Kitab Kuning, Hadrah, Robotik, Riset dan lain-lain. Bahkan penambahan bisa hingga sampai 3 mapel/mulok dengan penambahan 6 jam pelajaran, dengan demikian tidak benar jika ada dugaan bahwa Pelajaran Agama dan Bahasa Arab dihapus, tegasnya.
Tantangan Intoleran, diradikal yang tak bisa dihindari namun harus dihadapi dengan peningkatan mutu yang fokus pada penguatan iman dan taqwa, serta meningkatkan kedamaian dan kerukunan umat terutama pembangunan bidang keagamaan dengan sasaran guru agama, dosen dll.
Diakhir seasion disampaikan agar guru agama islam berkualitas: hendaknya disiplin disegala hal, bekerja profesional serius dan baik, berorientasi pada mutu dengan penguasaan teknologi digital, Long Life Education hingga hasil akhirnya bisa meraih prestasi atau hasil positif yang bermanfaat buat diri dan orang lain" (Bahrodin, M.Pd.I)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar